Pendakian Sindoro 3.136 mdpl
Bangun............
Sebab pagi terlalu berharga tuk kita lewati dengan tertidur
Bangun.............
sebab hari terlalu berharga tuk kita lalui dengan tersungut sungut
Bangun............
Sebab hidup terlalu teramat berharga dan kita jalani jangan menyerah
Berjalan lebih jauh
Menyelam lebih dalam
jelajah semua warna
bersama ... bersama .........
Ah pagi itu rasanya termaktub dengan riuhnya lelagu dari banda neira yang menjadi backsound mengawali semangat pagi, terlebih ditambah dengan kegembiraan di hari itu saya ada rencana untuk melakukan pendakian ke gunung sindoro.
Semesta bergulir
Tak kenal arah
Seperti langkah - langkah menuju kaki langit
Yap jumlah anggota perjalanan menuju kaki langit kali ini hanya 3 orang, saya, cahyo, dan teman yang baru kita berdua kenal tapi menurut saya dia seorang yang asik teretteet, perkenalkan namanya patrice asli Toraja dan sedang menempuh kuliah di UNS. Perkenalan itu dimulai dari viral instagram dan kami janjian untuk bertemu di daerah magelang saat hari H keberangkatan menuju kaki gunung Sindoro yang berada di batas kabupaten Temanggung dan Wonosobo Jawa Tengah.
Berbekal pengalaman perjalanan ke Sumbing bulan lalu yang notabenya kedua gunung ini berdekatan dan seperti kembar. Tak usah bingung-bingung akan jalan menuju kesana, kami bertiga langsung tancap gas menuju basecamp kledung.
Kala itu waktu memeluk pukul 10 malam. Kami baru sampai di basecamp kledung dengan dibarengi hujan yang cukup deras sehingga memaksakan kita untuk menunda pendakian sampai hujan agak sedikit reda. Jadi basecamp kledung ini berdektan dengan bangunan aula kelurahan yang mungkin atas kebijakan pemerintah desa setempat boleh dijadikan tempat beristirahat para pendaki. Terdapat tiga jalur lain untuk mendaki gunung sindoro selain via kledung yakni :
1. Jalur pendakian via sigedang - Tambi
2. Jalur pendakian via sibajak - Temanggung
3. Jalur pendakian via clumprit - Dusun Katekan
Jalur pendakian via kledung merupakan jalur yang paling sering digunakan, tak khayal banyak penjaja makanan di sekitar area basecamp. Banyak juga warga setempat yang menawarkan jasa ojek untuk mengantarkan pendaki dari basecamp menuju pos 1 atau sebaliknya dengan harga 30 rb PP. Saat itu kami bertiga memutuskan menggunakan jasa ojek untuk mempersingkat waktu karena hujan tak kunjung berhenti. Dan pendakian kami dimulai dari pos 1 gunung sindoro pukul 12 malam.
Basecamp - Pos 1
Sebelum melakukan pendakian di setiap gunung baiknya kita mendaftar dan membayar restribusi untuk mengantisipasi hal-hal yang yang tidak diinginkan. Di sindoro cukup membayar uang 3.000 per orang. Perjalanan dari basecamp menuju pos 1 membutuhkan waktu 45 menit tapi bila menggunakan jasa ojek hanya 10 menit sudah sampai. Jalur nya berupa bebatuan makadam yang tertata rapi dengan pemandangan kanan dan kiri adalah ladang warga. Tak perlu khawatir di pos 1 sengaja dibangun pangkalan ojek oleh warga. Jadi ketika nanti turun sudah ada pengojek yang siap mengantar apabila kalian sudah kelelahan. Pengojek biasa stay di pos 1 dari pagi pukul 7 - 9 malam.
Pos 1 - Pos 2
Nah disini kita masih bisa jalan santai karena tracknya belum berat dan tergolong landai. Butuh waktu 1,5 - 2 jam untuk sampai pos 2. Hutan di sepanjang perjalanan sudah lebat dan angin begitu kencang menerpa badan. Pos 2 berada di ketinggian 2.120 mdpl.
Pos 2 - Pos 3
Track semakin berat dan jalurnya dari pos 2 ke 3 lumayan jauh butuh waktu 2,5-3 jam untuk menyusurinya. Track berupa tanah padat bercampur bebatuan. Hingga nanti menuju pos 3 bebatuan di sepanjang track akan semakin berat untuk dilewati. Kami sampai di pos 3 pukul 4 pagi dan segera mendirikan tenda untuk beristirahat. Di pos 3 biasanya digunakan oleh para pendaki untuk mendirikan tenda karena arealnya yang cukup luas. Namun sisi negatifnya di kawasan ini banyak babinya. Tenda sebelah kami jebol gegara diseruduk babi dan babinya tega bawa tas tetangga tenda kami itu, untung bia dikejar dan tas nya terselamatkan. Huft berhati - hatilah di pos 3 ini, harus selalu awas selain babi sering juga terjadi aksi pencurian barang yang katanya oleh maling yang bersembunyi di goa-goa sekitar pos 3. Sebenarnya kita bisa juga mendirikan tenda agak ke atas di area hutan lamtoro namun disini hanya bisa didirikan 3-4 tenda saja.
Terlihat jelas sisa-sisa kebakaran bulan lalu yang terjadi di gunung sindoro. Di cerita sumbing saya sedikit mengulas kondisi sindoro yang terbakar hebat. Pohon-pohon lamtoro dan semak belukar banyak yang menghitam dan habis terbakar.
Saya tergerak untuk bangun pukul 8 pagi, ketika membuka pintu tenda saya disuguhkan oleh landscap gunung sumbing yang indah dengan balutan awan persis melingkari puncaknya. Cahyo dan patrice kemudian menyusul keluar dan kami sibuk dengan kegiatan bersih-bersih diri dan mengisi perut.
![]() |
Pemandangan gunung sumbing dari pos 3 sindoro via kledung |
Tepat pukul 9 kami sudah bersiap summit ke puncak sindoro. Tenda kami bongkar dan dibawa naik untuk mengantisipasi pencurian. More info sebenarnya di pos 3 ada warga setempat yang menerima jasa penitipan tenda dan barang apabila mau ditinggal summit ke puncak. Cukup dengan membyar 20 ribu per tenda. Namun kami telat menyadarinya karena bapak-bapak sang penjaga tenda baru sampai di pos 3 sesaat kami sudah bergegas ke atas.
Pos 3 - Pos 4
Oke menuju puncak sindoro jalanya masih berbatu dan menanjak tanpa ampun. Bahkan jarak antar batu agak berjauhan sehingga kita harus melangkah agak panjang untuk menggapai batu satu dengan yang lainya. Hutan lamotoro masih menghiasi perjalanan menuju pos 4 batu tatah sebutanya. Butuh waktu 2 jam perjalanan menuju pos 4 dari pos 3. Cukup menguras tenaga apalagi kalo membawa semua alat dan logistik ke atas :D. Tak disangka diperjalanan menuju pos 4 kami bertemu pendaki lain yang berasal dari kampus yang sama dengan saya dan cahyo. Namanya mas anan dan mbak anggi mereka sejoli. Mbak anggi ini sudah daki banyak gunung sehingga tak perlu diragukan lagi pengalamanya. Wuihh cewek brooh udah kemane-mane la sini baru yang deket-deket aja yang didaki hehe. Tak ayal kita langsung akrab, jadi tambah lagi ini temen summit ke atas dan turunya nanti :D.
Pos 4 - Puncak
Sesampainya di pos 4 kita bisa melihat ke bawah begitu hijaunya daerah sekitaran sindoro ini karena setiap tahunya warga setempat menanam tumbuhan teh yang terlihat segar dan enak dipandang dari kejauhan. Ketika menuju puncak kita akan disuguhi padang edelweish nan cantik. Oh iya kalau ke sindoro bawa masker banyak-banyak ya karena belerang disini baunya lebih menyengat daripada di merapi dan pakailah kacamata supaya mata kalian tidak pedih. Kebanyakan pendaki tidak akan lama di puncak, mereka seperlunya saja mengambil beberapa gambar kemudian turun, karena tidak disarankan berlama-lama di puncak kawah sindoro sebab belerang disini sangat menyengat. Dari pos 4 menuju puncak dibutuhkan waktu sekitar 1-1,5 perjalanan. Puncak sindoro merupakan dataran yang mengelilingi kawah.
Pendakian sindoro memerlukan waktu kurang lebih 7-8 jam. Dan untuk turun memerlukan waktu 4 jam. Turunya pelan-pelan aja ya dari puncak ke pos 3 karena saya merasakan kaki yang ketarik sendinya itu rasanya sakit sekali lhoo wkwkwk. O ya dibulan suro sindoro selalu ramai dipadati warga, mereka mendaki untuk melakukan selamatan di atas gunung.
Yep itu sepenggal pengalaman saya di Sindoro,
see yaa di cerita berikutnya. Salam !
Referensi:
manusialembah.blogspot.com
catatanhariansikeong.com
Komentar
Posting Komentar