Yang Tak Pernah Tidur , Merapi 2.930 mdpl
Gunung itu gagah berdiri, selalu menemani kemana saya pergi dari sudut satu ke sudut lainya di kota gudeg ini. Dia tak pernah luput dari pandangan kita. Dari kejauhan terlihat biru membumi. Bahkan terlihat sekali jurang yang menganga lebar di puncaknya akibat erupsi tahun 2010 silam. Gunung merapi, sebuah gunung yang terletak diantara Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan sebagian Provinsi Jawa Tengah memiliki ketinggian 2.930 mdpl ini dikenal masyarakat secara luas merupakan gunung teraktif di Indonesia. Mempunyai siklus keaktifan 4 tahun. Namun semenjak letusan tahun 2010 siklus tersebut seperti mati suri karena hampir lebih dari 5 tahun merapi belum menunjukan geliatnya kembali. Tapi kami warga Jogja tak berharap musibah datang lagi dari merapi. Kami cukup belajar akan pengalaman. Kami juga tahu merapi tak pernah tidur. Semoga ketika merapi bergeliat kembali kami telah siap untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang ada.
Dunia pendakian 3 tahun belakangan ini cukup ramai, semenjak film yang dibintangin aktor Herjunot Ali beserta rapper tambun saykoji berlatar belakang keindahan Semeru ini film ibarat racun yang menjadikan animo masyarakat untuk melakukan pendakian sangatlah besar. Termasuk saya, jujur saya sangat penasaran dan terobsesi untuk melakukan sebuah pendakian hingga tercapailah cita-cita itu untuk mendaki tahun 2014 silam. Asumsi masyarakat bahwa gunung merupakan tempat yang tidak aman seketika berubah. Tapi menurut saya gunung memang benar tempat yang tidak aman, banyak kemungkinan yang bisa terjadi di rimba sana. Hanya persiapan, kesetiakawanan, pengetahuan dan pengalaman yang membuat kita tetap hidup disana. Kalau naik gunung hanya untuk diakui mending diubah deh pemikiran seperti itu. Ketika saya mendaki saya seolah memposisikan sebagai penikmat kebesaran Tuhan ini bukan sebagai pengejar target untuk sampai ke puncak. Beberapa pendakian yang saya lakukan memang semua tidak melulu untuk sampai puncak. Ketika merasa sudah tidak sanggup meneruskan perjalanan dan karena menghargai larangan serta peraturan yang ada, saya dan rombongan dengan sukarela menghentikan pendakian. Misalnya seperti pengalaman saya mendaki Merapi ini. Ketika itu naik ke puncak kawah sangat dilarang oleh pihak pengelola Taman Nasional Gunung Merapi.
Oktober 2015
Rombongan saya kali ini ada 6 orang, 4 laki-laki dan 2 perempuan. Kami berangkat dari jogja ke boyolali via magelang. Sangat tidak saya rekomendasikan untuk berangkat ke basecamp barameru merapi mengambil rute magelang, sumpah jalananya ambyar se-ambyar ambyar nya sampai kekasih (read:motor) saya terlunta lunta. Mending agak muter lewat klaten sana yang kondisi jalanya mulus kayak paha rin sakuragi ( hanya laki-laki penuh imajinasi liar saja yang tau siapa itu rin sakuragi ) :D.
Perjalanan jogja boyolali membutuhkan waktu 3-4 jam via magelang tadi. Kami sampai di basecamp merapi sekitar pukul 10 malam kala itu. Dingin dan jomblo, kondisi batin yang pertama kali muncul seketika saat menapakan kaki di basecamp pendakian merapi ini, amat perih sih berada di dataran tinggi seperti ini tanpa "aaakkkksuuu" hufft bersin.
"Kulon nuwun ". waah di dalem basecamp ada beberapa anak mapala yang berasal dari salah satu kampus swasta di jogja . Kebetulan satu dari rombongan saya anak mapala juga dikampus kami, walaupun perempuan dia tangguh eeaakk. Seketika kami pun terhanyut dalam obrolan hangat dengan mereka was wes wuss sampai akirnya waktu memeluk pukul 1 pagi.
Rombongan kami berpamitan untuk nanjak duluan, karena ternyata tujuan mereka kesini untuk mendiklat anggota barunya. Setelah melakukan registerasi dan diberi penjelasan oleh mas-mas anggota barameru yang intinya dilarang naik sampai puncak kawah, kami pun mengganguk tanda meng-iyakan.
O iya jalur pendakian gunung merapi ini sebenarnya dulu ada tiga, via selo, via kinahrejo dan via babadan. Namun dua jalur via kinahrejo dan babadan sudah ditutup semenjak erupsi tahun 2010 silam. Dan hanya jalur selo yang resmi untuk pendakian merapi.
Basecamp - Gerbang masuk pendakian
Yap pendakian dimulai dari jalur beraspal yang menanjak sampai bertemu tulisan "NEW SELO" mirip-mirip tulisan HOLLYWOOD di amerika sana dan BOLLYWOOD tontonan mak-mak pecinta Shahrukh-khan. Butuh waktu 10-15 menit dari basecamp. Disini banyak warung-warung makan dan hanya buka ketika pagi sampai malam yang tak amat larut. Disediakan gardu pandang diarea ini, ketika pagi pemandangan yang terjadi disana sungguh luar biasa, hamparan sawah, kebun yang amat tertata serta terlihat gunung merbabu bak beteng besar yang menghalangi kita untuk melihat pemandangan lebih jauh lagi.
Gerbang Pendakian - Pos Bayangan
Ketika melewati gerbang pendakian , track masih berupa jalan semen yang kanan - kirinya berupa ladang warga. Sampai nanti bertemu jalan tanah selepas ladang dan kebun warga. Sekitar 1 jam perjalanan kalian akan menemukan sebuah shelter/pos bayangan yang bisa digunakan untuk beristirahat. Memang jalur pendakian merapi ini di desain banyak shelter berupa gazebo karena gunung ini disetiap tanggal tertentu digunakan untuk ritual warga.
Pos Bayanagan - Pos 1
Setelah pos bayangan disambutlah kami dengan track menanjak. Sekitar 1,5 jam perjalanan kami sampai di pos 1. Disini ada 2 shelter yang bisa digunakan untuk istirahat, namun jangan mendirikan tenda disini sebab areanya cukup sempit. Baru Pos 1 aja di merapi anginya kenceng gila .
Pos 1 - Pos 2
Normalnya pendakian merapi hanya butuh 5-6 jam untuk sampai puncak. Selepas pos 1 track semakin menanjak dan berbatu bahkan full bebatuan tanpa bonus sampai pos 2 nanti. Kami sempat kewalahan dan tertidur di tengah-tengah jalur bebatuan tersebut. Untung gak ada pendaki lain yang bilang "misi mass kita duluan " ini sangat tidak disarankan karena bisa membangunkan keterlelepan kami :D. Butuh waktu 1 - 2 jam untuk bertemu pos 2. Di pos 2 kita bisa mendirikan beberapa tenda karena area nya cukup landai. Kala itu kami putuskan mendirikan tenda di pos 2, waktu sudah sekitar pukul 6 pagi, waktu yang pas buat menyeduh kopi dan menyiapkan sarapan pagi.
Pos 2 - Pasar bubar/ bubrah
Hanya 2 orang dari kami yang berangkat menuju pasar bubrah. Si temenku yang anak mapala kampus udah pernah dan 3 lagi merasa cukup sampai pos 2 saja. Pos 2 adalah batas vegetasi di gunung merapi, selepas itu kita akan disambut track yang berpasir, berbatu, dan penuh kerikil. Pos 2 ke pasar bubrah kurang lebih 1 jam. Sampailah kami di hamparan lembah berpasir dan berbatu yang dinamai pasar bubrah, konon memliki cerita misteri yakni ini adalah pasar setan yang dipenuhi makhluk gaib. Banyak orang yang menyarankan untuk tidak mendirikan tenda disini walaupun ini adalah areal yang pas sekali untuk dipenuhi tenda. Tapi kalau lagi weekend saya rasa tetap saja pasar bubrah ini dipenuhi tenda, aman sih kalau rame nah kalo cuman 1 atau 2 tenda kan horor.
Pasar Bubrah - Puncak Kawah
Di pasar bubrah telah di pasangi cctv untuk memantau pendaki yang nekat mau sampai ke puncak padahal sudah jelas dilarang. Sejak kejadian terjatuhnya survivor ery ke kawah merapi, kini pihak Taman Nasional Gunung Merapi mulai menggarap aturan ketat yang desas desus nya apabila pendaki merapi ketahuan nekat sampai puncak kawah dan terekam di cctv bisa dikenai sanksi tidak diperbolehkan mendaki merapi lagi dan gunung - gunung yang termasuk di jajaran taman nasional. Tapi sampai kini aturan ini belum diterapkan. Menurut saya ini terlalu berat hehe. O ya dari pasar bubrah menuju puncak kawah kurang lebih 1 jam dengan berjalan ekstra hati-hati karena bebatuan sekitar track saat mau ke puncak mudah sekali longsor. Sudah terbukti dan sudah banyak korban yang kepalanya bocor. Karena itu saya tidak tertarik untuk berjalan lagi menuju puncak kawah. Gemuruh gunung ini begitu jelas dari pasar bubrah, asap sulfatara yang dikeluarkan membumbng tinggi dilangit dan jurang jurang disekitar pasar bubrah serta puncak kawah sangat menakjubkan sekaligus mengerikan.
pasar bubrah
Saat naik butuh waktu sekitar 5-6 jam dan ketika kita turun butuh waktu 3-4 jam.
Nah begitulah sepenggal pengalaman saya mendaki gunung kebangaan warga Jogja dan sekitarnya ini. Sampai di basecamp jangan lupa lapor ketika sudah turun dan jangan lupa membeli souvenir yang dijual di basecmap barameru ini. Bawa sampahmu turun ya nak dan jangan nyampah di jalur pendakian. Salam lestari !
Registerasi pendakian : sepuluh - limabelas ribu
Parkir : Tigarebu
Referensi :
catatanhariansikeong.com
manusialembah.blogspot.com
Dunia pendakian 3 tahun belakangan ini cukup ramai, semenjak film yang dibintangin aktor Herjunot Ali beserta rapper tambun saykoji berlatar belakang keindahan Semeru ini film ibarat racun yang menjadikan animo masyarakat untuk melakukan pendakian sangatlah besar. Termasuk saya, jujur saya sangat penasaran dan terobsesi untuk melakukan sebuah pendakian hingga tercapailah cita-cita itu untuk mendaki tahun 2014 silam. Asumsi masyarakat bahwa gunung merupakan tempat yang tidak aman seketika berubah. Tapi menurut saya gunung memang benar tempat yang tidak aman, banyak kemungkinan yang bisa terjadi di rimba sana. Hanya persiapan, kesetiakawanan, pengetahuan dan pengalaman yang membuat kita tetap hidup disana. Kalau naik gunung hanya untuk diakui mending diubah deh pemikiran seperti itu. Ketika saya mendaki saya seolah memposisikan sebagai penikmat kebesaran Tuhan ini bukan sebagai pengejar target untuk sampai ke puncak. Beberapa pendakian yang saya lakukan memang semua tidak melulu untuk sampai puncak. Ketika merasa sudah tidak sanggup meneruskan perjalanan dan karena menghargai larangan serta peraturan yang ada, saya dan rombongan dengan sukarela menghentikan pendakian. Misalnya seperti pengalaman saya mendaki Merapi ini. Ketika itu naik ke puncak kawah sangat dilarang oleh pihak pengelola Taman Nasional Gunung Merapi.
Oktober 2015
Rombongan saya kali ini ada 6 orang, 4 laki-laki dan 2 perempuan. Kami berangkat dari jogja ke boyolali via magelang. Sangat tidak saya rekomendasikan untuk berangkat ke basecamp barameru merapi mengambil rute magelang, sumpah jalananya ambyar se-ambyar ambyar nya sampai kekasih (read:motor) saya terlunta lunta. Mending agak muter lewat klaten sana yang kondisi jalanya mulus kayak paha rin sakuragi ( hanya laki-laki penuh imajinasi liar saja yang tau siapa itu rin sakuragi ) :D.
Perjalanan jogja boyolali membutuhkan waktu 3-4 jam via magelang tadi. Kami sampai di basecamp merapi sekitar pukul 10 malam kala itu. Dingin dan jomblo, kondisi batin yang pertama kali muncul seketika saat menapakan kaki di basecamp pendakian merapi ini, amat perih sih berada di dataran tinggi seperti ini tanpa "aaakkkksuuu" hufft bersin.
"Kulon nuwun ". waah di dalem basecamp ada beberapa anak mapala yang berasal dari salah satu kampus swasta di jogja . Kebetulan satu dari rombongan saya anak mapala juga dikampus kami, walaupun perempuan dia tangguh eeaakk. Seketika kami pun terhanyut dalam obrolan hangat dengan mereka was wes wuss sampai akirnya waktu memeluk pukul 1 pagi.
Rombongan kami berpamitan untuk nanjak duluan, karena ternyata tujuan mereka kesini untuk mendiklat anggota barunya. Setelah melakukan registerasi dan diberi penjelasan oleh mas-mas anggota barameru yang intinya dilarang naik sampai puncak kawah, kami pun mengganguk tanda meng-iyakan.
O iya jalur pendakian gunung merapi ini sebenarnya dulu ada tiga, via selo, via kinahrejo dan via babadan. Namun dua jalur via kinahrejo dan babadan sudah ditutup semenjak erupsi tahun 2010 silam. Dan hanya jalur selo yang resmi untuk pendakian merapi.
Basecamp - Gerbang masuk pendakian
Yap pendakian dimulai dari jalur beraspal yang menanjak sampai bertemu tulisan "NEW SELO" mirip-mirip tulisan HOLLYWOOD di amerika sana dan BOLLYWOOD tontonan mak-mak pecinta Shahrukh-khan. Butuh waktu 10-15 menit dari basecamp. Disini banyak warung-warung makan dan hanya buka ketika pagi sampai malam yang tak amat larut. Disediakan gardu pandang diarea ini, ketika pagi pemandangan yang terjadi disana sungguh luar biasa, hamparan sawah, kebun yang amat tertata serta terlihat gunung merbabu bak beteng besar yang menghalangi kita untuk melihat pemandangan lebih jauh lagi.
Gerbang Pendakian - Pos Bayangan
Ketika melewati gerbang pendakian , track masih berupa jalan semen yang kanan - kirinya berupa ladang warga. Sampai nanti bertemu jalan tanah selepas ladang dan kebun warga. Sekitar 1 jam perjalanan kalian akan menemukan sebuah shelter/pos bayangan yang bisa digunakan untuk beristirahat. Memang jalur pendakian merapi ini di desain banyak shelter berupa gazebo karena gunung ini disetiap tanggal tertentu digunakan untuk ritual warga.
Pos Bayanagan - Pos 1
Setelah pos bayangan disambutlah kami dengan track menanjak. Sekitar 1,5 jam perjalanan kami sampai di pos 1. Disini ada 2 shelter yang bisa digunakan untuk istirahat, namun jangan mendirikan tenda disini sebab areanya cukup sempit. Baru Pos 1 aja di merapi anginya kenceng gila .
Pos 1 - Pos 2
Normalnya pendakian merapi hanya butuh 5-6 jam untuk sampai puncak. Selepas pos 1 track semakin menanjak dan berbatu bahkan full bebatuan tanpa bonus sampai pos 2 nanti. Kami sempat kewalahan dan tertidur di tengah-tengah jalur bebatuan tersebut. Untung gak ada pendaki lain yang bilang "misi mass kita duluan " ini sangat tidak disarankan karena bisa membangunkan keterlelepan kami :D. Butuh waktu 1 - 2 jam untuk bertemu pos 2. Di pos 2 kita bisa mendirikan beberapa tenda karena area nya cukup landai. Kala itu kami putuskan mendirikan tenda di pos 2, waktu sudah sekitar pukul 6 pagi, waktu yang pas buat menyeduh kopi dan menyiapkan sarapan pagi.
Pos 2 - Pasar bubar/ bubrah
Hanya 2 orang dari kami yang berangkat menuju pasar bubrah. Si temenku yang anak mapala kampus udah pernah dan 3 lagi merasa cukup sampai pos 2 saja. Pos 2 adalah batas vegetasi di gunung merapi, selepas itu kita akan disambut track yang berpasir, berbatu, dan penuh kerikil. Pos 2 ke pasar bubrah kurang lebih 1 jam. Sampailah kami di hamparan lembah berpasir dan berbatu yang dinamai pasar bubrah, konon memliki cerita misteri yakni ini adalah pasar setan yang dipenuhi makhluk gaib. Banyak orang yang menyarankan untuk tidak mendirikan tenda disini walaupun ini adalah areal yang pas sekali untuk dipenuhi tenda. Tapi kalau lagi weekend saya rasa tetap saja pasar bubrah ini dipenuhi tenda, aman sih kalau rame nah kalo cuman 1 atau 2 tenda kan horor.
![]() |
Di pasar bubrah telah di pasangi cctv untuk memantau pendaki yang nekat mau sampai ke puncak padahal sudah jelas dilarang. Sejak kejadian terjatuhnya survivor ery ke kawah merapi, kini pihak Taman Nasional Gunung Merapi mulai menggarap aturan ketat yang desas desus nya apabila pendaki merapi ketahuan nekat sampai puncak kawah dan terekam di cctv bisa dikenai sanksi tidak diperbolehkan mendaki merapi lagi dan gunung - gunung yang termasuk di jajaran taman nasional. Tapi sampai kini aturan ini belum diterapkan. Menurut saya ini terlalu berat hehe. O ya dari pasar bubrah menuju puncak kawah kurang lebih 1 jam dengan berjalan ekstra hati-hati karena bebatuan sekitar track saat mau ke puncak mudah sekali longsor. Sudah terbukti dan sudah banyak korban yang kepalanya bocor. Karena itu saya tidak tertarik untuk berjalan lagi menuju puncak kawah. Gemuruh gunung ini begitu jelas dari pasar bubrah, asap sulfatara yang dikeluarkan membumbng tinggi dilangit dan jurang jurang disekitar pasar bubrah serta puncak kawah sangat menakjubkan sekaligus mengerikan.
pasar bubrah
![]() |
Shelter/gazebo Pos 1 |
Saat naik butuh waktu sekitar 5-6 jam dan ketika kita turun butuh waktu 3-4 jam.
Nah begitulah sepenggal pengalaman saya mendaki gunung kebangaan warga Jogja dan sekitarnya ini. Sampai di basecamp jangan lupa lapor ketika sudah turun dan jangan lupa membeli souvenir yang dijual di basecmap barameru ini. Bawa sampahmu turun ya nak dan jangan nyampah di jalur pendakian. Salam lestari !
Registerasi pendakian : sepuluh - limabelas ribu
Parkir : Tigarebu
Referensi :
catatanhariansikeong.com
manusialembah.blogspot.com
Komentar
Posting Komentar