Pesona Prau 2565 mdpl
Ketika mendengar kalimat gunung prau pasti yang terbesit dalam pikiran kalian adalah gunung yang menyerupai bentuk kapal. kayak tangkuban perahu yang ada di Jawa Barat. Tapi imaji kalian tentang prau itu kapal ternyata salah, Gunung Prau sama sekali gak berbentuk seperti kapal walau arti prau dalam bahasa jawa adalah kapal. Gunung Prau terletak di wonosobo Jawa Tengah berada dekat dengan dataran tinggi dieng. Gunung prau diklaim sebagai tempat untuk melihat sunrise terbaik se-asia tenggara, biasa orang - orang menyebutnya golden sunrise. Dan itu bukan omongan kosong atau bualan jorok belaka. Ternyata emang iya sunrise disana adalah sunrise terindah yang pernah saya lihat, pevita pearce mah lewat, ehemm.
Singkat cerita. Bulan Februari tahun 2015 saya diajak oleh teman sepertongkrongan untuk ikut refresing dengan teman - teman kuliahnya ke gunung prau . Berdelapan kami berangkat malam hari dari jogja menuju wonosobo jawa tengah. Saya lupa nama teman perjalanan saya kali ini karena maklum kami beda kampus dan saya orangnya susah mengingat nama orang hehe. Intinya ada 6 cowok dan 2 cewek kala itu yang ikut dalam pendakian. Yang benar benar saya kenal adalah jotenk dan saxtek karena kebetulan mereka temen sekolah saya dari SMP hingga SMA.
Perjalanan dari jogja menuju bascamp gunung prau kira kira memakan waktu sekitar 4 jam. Tiba di sana saat itu pukul 11 malam. Rute pendakian gunung prau yang paling terkenal adalah jalur patak banteng. Jalur pendakian sangatlah cocok untuk pendaki pemula. waktu tempuh sampai puncak prau sekitar 4 -5 jam. Dan kalian gak bakal nyesel ketika mendaki gunung ini. Pemandangan hamparan dataran tinggi dieng akan terlihat begitu nyata. Gunung sumbing, sindoro, merapi dan merbabu akan terlihat jelas saling berdampingan.
Gunung Prau via patak banteng memiliki 3 pos pendakian dari basecamp menuju puncak. Di sekitaran Pos 1 terdapat warung yang buka hingga malam. Jadi kalo mau istirahat atau jajan dan ngopi terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan boleh-boleh aja. Itung-itung membantu perekonomian warga sekitar.
Jalur patak banteng ini kalo menurut terawangan spiritual saya *huwoopoh . Maksutnya menurut terawangan mata saya untuk track-nya sendiri lumayan ngangkat, jadi nanjak terus gitu . Tapi gak masalah asal kita berusaha pasti ada hasil , Aamiin *looh
Ada cerita menarik saat saya mendaki gunung ini. Ketika itu sehabis pos 3 saya berhenti di tempat yang agak landai untuk berisitirahat. Waktu itu saya berada di barisan pertama pendakian , yang lainya ada dibelakang menuntun temen pendakian kami yang cewek. Kala itu mungkin saya sempat tertidur dan ketika terbangun saya bingung dan berpikiran "temen-temen saya tadi apakah sudah mendahului saya apa belum ya ? atau masih di bawah ?". Ah daripada bingung kemudian saya beranjak dari tempat istirahat tadi untuk berjalan menuju puncak yang tinggal beberapa meter saja dengan harapan mereka sudah ada diatas dan sedang mendirikan tenda. "Anjrritt" kataku, begitu kagetnya melihat banyak sekali tenda yang sudah didirikan diatas puncak. Ini seperti pasar gumamku dalam hati.
Ini info buat temen-temen sekalian bahwa gunung prau merupakan destinasi wisata pendakian yang sangat populer sehingga jangan kaget seperti saya ya ketika weekend atau hari libur diatas puncak sana kayak pasar. hehe
ini pasar yang saya maksut hehe |
Sempat saya berteriak memanggil nama mereka namum alhasil tidak ada jawaban karena memang kondisi disana saat itu benar-benar dipenuhi tenda dan ramai. Yasudah, saking frustasinya saya kemudian berinisiatif menaiki bukit yang agak tinggi agar mudah menemukan mereka tapi usaha itupun gagal. Saya berserah diri kala itu meratapi nasib , sori lebay hehe. Jadi saat itu kebetulan sudah jam 4 pagi, saya membawa sleeping bag dan satu buah matras walaupun itu tak cukup menghangatkan saya dari dinginya udara daerah dieng yang sampai menusuk tulang tapi tak masalah demi menunggu pagi tiba agar bisa mudah mencari rombongan saya.
Kala itu saya tidak bisa tertidur karena kedinginan dan perasaan gelisah yang merasuki namun semua itu sirna tatkala melihat matahari perlahan menunjukan sinarnya dibarengi oleh para pendaki yang tergesa-gesa keluar dari tenda mereka dengan membawa kamera. Warbiasyaakk sunrise di puncak prau ini , matahari muncul disela-sela barisan gunung merapi, merbabu, sumbing, sindoro dan slamet. Begitu dimanjakanya mata saya saat itu. Pemandangan puncak prau juga sangat indah dikelilingi bukit-bukit kecil yang dinamakan bukit teletubis. Ini momen yang jarang-jarang, jadi harus diabadikan. Saya kemudian meminta tolong orang disekitaran saya untuk mengambilkan gambar berlatar belakang sunrise dan barisan gunung itu.
Lelah bermain dengan kamera, saya lanjut untuk makan sedikit bekal yang berada di daypack yang saya bawa. Sempat saat itu berkeinginan untuk turun dahulu ke basecamp dan menunggu mereka disana. Tapi ketika saya menuruni bukit eh gak sengaja melihat mereka sedang berdiri di samping tenda tenda yang berada di dekat plakat bertuliskan Gn.Prau 2565 mdpl. Kemudian saya menghampiri mereka dan meminta maaf karena bisa terpisah dari rombongan.
Puas kami mengabadikan momen di atas puncak gunung prau. Sekitar pukul 9 pagi udara sudah terasa panas sehingga kami segera berkemas dan membawa sampah kami turun. Disepanjang perjalanan turun pemandangan yang kami jumpai pun begitu tampak mengagumkan. Ada hamparan kebun yang berpola, rumah - rumah yang seperti barisan puzzle, bunga-bunga indah dan pesona wajah mbak-mbak pendaki cantik yang membarengi kami tentunya.hehe
Nah begitu sekelumit cerita saya saat mendaki gunung prau. O iya saat turun di sekitaran perkebunan warga banyak simbah-simbah yang menjajakan minuman, makanan dan stiker. Belilah dagangan mereka agar kalian bisa melihat senyum senang warga sekitaran gunung prau, senyum mereka bisa sebagai pelengkap perjalanan mengesankanmu lo.
Komentar
Posting Komentar