Backpacker ke Sebuah Surga Kecil di Selatan Kabupaten Malang ( Pulau Sempu )
![]() |
BACKPACKER PULAU SEMPU |
Bulan Januari sampai Februari adalah bulan liburan akhir semester dikampus. Kebetulan petualangan saya ini di tahun 2015, sejak sebelum liburan saya sudah memiliki rencana untuk backpackeran ke sebuah tempat yang mengandung unsur alam. Rencana awal sih mau ke karimunjawa namun karena terkendala cuaca yang sedang musim hujan dan dikabarkan gelombang ombak diperairan karimun cukup tinggi pada bulan itu kemudian saya alihkan rencana tersebut untuk pergi ke sebuah pulau di selatan kabupaten malang yang katanya para sesepuh backpacker sih itu ibarat surga gitu. Pulau sempu menurut wonderful indonesia yang merupakan Pulau yang ditumbuhi pepohonan tropis seluas 877 hektar ini adalah cagar alam yang di kelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA) dan Departemen Kehutanan Indonesia. Secara resmi tempat ini diakui sebagai cagar budaya sejak 1928 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Pulau Sempu berada tak jauh dari Pantai Sendang Biru. Dari kota malang, lokasinya sekitar 80 kilometer dan dari ibu kota jawa timur , Surabaya jaraknya sekitar 180 kilometer. Mulai deh saya susun masterplan perjalanan kesana, dari mulai dari itinerary, moda transportasi hingga biaya perjalananya. Dan di akhir bulan januari saya bersusah payah ngajakin temen - temen untuk ikut ngetrip bareng tapi alhasil hanya satu orang aja temen yang mau diajak untuk backpacker kesana yang lainya mah pada ngeluh soal biaya, soal musim hujan, soal capek kalo jalan dan blaa blaa blaa ah sudahlah.
Ceritanya setelah dapet 1 temen yang mau diajak ngetrip ke sempu akhirnya kita berdua rundingan nih dan dari rundingan santai itu diputuskan untuk berangkat Jumat tanggal 13 februari 2015. O iya sebelumnya saya juga sempat posting rencana perjalanan ini ke forum backpacker indonsesia kemudian ada yang ngrespon 2 orang untuk ikut ngetrip ke sempu tapi akhirnya gak jadi karena ada sesuatu hal terkait kesehatan. Yahh ya tetep berdua aja deh jadinya padahal sebelumnya udah seneng nih ada tambahan 2 orang lagi yang bisa diajak sharing cost. Saya sarankan kalau backpacker ke pulau sempu baiknya rombongan karena biaya di lokasi itu begitu mahal bagi backpacker seperti saya ini hehe maklum mahasiswa.
Untuk keberangktan dari jogja menuju malang kami memilih moda transportasi kereta api tapi kami tidak langsung ke stasiun malang namun berhenti distasiun gubeng surabaya yang harapanya bisa lanjut kereta panataran ke malang karena bila dihitung biaya itu cara yang paling murah. Kereta panataran surabaya - malang hanya Rp 5.500, murah kan ? iyalah murah hehe. Jumat bada magrib kami sudah berada di Stasiun dan menitipkan motor kami di salah satu penitipan motor yang berada di depan stasiun lempuyangan. Dan malamnya sekitar pukul 20.00 WIB akhirnya kami berangkat dari stasiun lempuyangan menuju gubeng surabaya. 6 jam berlalu akhirnya 14 Februari 2015 kami berdua sampai di stasiun gubeng pukul 01.50 WIB. Gembira sekali rasanya kala itu, bukan karena sampai di Surabayanya tapi seneng karena berhasil naik kereta dengan selamat, usut punya usut nih, ini pengalaman saya pertama kali naik kereta api pada saat umur sudah menginjak ke 21 tahun kesanya sih seperti, syiitt kemana aja lo selama ini ? apa kemana - mana naik sepeda ? hah ?, whatever lah yang penting saya sangat bahagia hahaha.
Menurut informan loket stasiun gubeng buka pukul setengah empat pagi, maka kami putuskan untuk istirahat dan tiduran diteras depan pintu masuk stasiun. Pukul 03.30 WIB tepat antrian loket sudah dibuka dan behhh antrinya langsung mengular, sekitar 15 menit mengantri akhirnya giliranku untuk membeli tiket. langsung saja saya meminta kepada petugas loket" mbak 2 tiket ke malang ya ?". Petugas loket langsung menimpali "maaf mas tiket untuk ke malang yang berangkat pagi ini sudah habis ". "Yahh" gumamku dalam hati. Sudah dibelain tiduran diteras yang dingin dan mengantri loket ternyata tiketnya sudah habis nah disitulah kadang saya merasa sedih :D . Tapi backpacker super sejati tidak menyerah sampai disitu haha, langsung aku inisiatif untuk mengajak teman saya naik angkot menuju terminal bungurasih surabaya. Angkot dari stasiun gubeng ke terminal bungurasih tidak langsung sampai melainkan harus oper angkot terlebih dahulu. Dan tarif per angkotnya Rp 5.000/orang . Sesampainya di stasiun Bungurasih , kami langsung naik Bus Restu jurusan Surabaya - Malang dengan tarif Rp 15.000/orang. Sekitar 2 jam lama perjalanan menuju Malang, kami pun menginjakan kaki di Terminal Arjosari Malang Pukul 07.00 WIB.
Menurut informan loket stasiun gubeng buka pukul setengah empat pagi, maka kami putuskan untuk istirahat dan tiduran diteras depan pintu masuk stasiun. Pukul 03.30 WIB tepat antrian loket sudah dibuka dan behhh antrinya langsung mengular, sekitar 15 menit mengantri akhirnya giliranku untuk membeli tiket. langsung saja saya meminta kepada petugas loket" mbak 2 tiket ke malang ya ?". Petugas loket langsung menimpali "maaf mas tiket untuk ke malang yang berangkat pagi ini sudah habis ". "Yahh" gumamku dalam hati. Sudah dibelain tiduran diteras yang dingin dan mengantri loket ternyata tiketnya sudah habis nah disitulah kadang saya merasa sedih :D . Tapi backpacker super sejati tidak menyerah sampai disitu haha, langsung aku inisiatif untuk mengajak teman saya naik angkot menuju terminal bungurasih surabaya. Angkot dari stasiun gubeng ke terminal bungurasih tidak langsung sampai melainkan harus oper angkot terlebih dahulu. Dan tarif per angkotnya Rp 5.000/orang . Sesampainya di stasiun Bungurasih , kami langsung naik Bus Restu jurusan Surabaya - Malang dengan tarif Rp 15.000/orang. Sekitar 2 jam lama perjalanan menuju Malang, kami pun menginjakan kaki di Terminal Arjosari Malang Pukul 07.00 WIB.
Lelah perjalanan membuat kami kelaparan dan akhirnya nekat memakan aspal terminal *loohh hehe. Lapar ya cari makan lah, menu rawon lah yang kami cari saat itu. Sebuah warung dekat pintu masuk terminal kami pilih untuk sejenak beristirahat sembari mengisi perut. O ya saat di jogja kami sudah merencanakan untuk menyewa perlengkapan camping di Malang karena takut kena charge kalo sewanya dari jogja. Kami sewa alat peralatan camping berupa dom , SB , matras , kompor dan lampu tenda di KUBU adventure karena jaraknya dekat dengan terminal arjosari dan bisa sewa antar jemput juga. Kebanyakan pegawai persewaan peralatan outdoor adalah pecinta alam maka disitu juga saya berkesempatan mengumpulkan informasi tentang pulau sempu. Mas Helmi namanya yang mengantarkan alat sewa kami ke warung yang kami singgahi, dia mengatakan bahwa pulau sempu itu bukan tempat wisata namun cagar alam yang harus dilindungi, karena itu dia tidak suka banyaknya orang yang kesana hanya sekedar bertamasya tanpa memperdulikan lingkunganya.
Disitulah saya menjadi agak sedikit bersalah mau datang kesana, yah tapi sudah terlanjur direncanain sihh hehe. Dan pesan dari mas helmi hati-hati kalau ke sempu saat musim hujan karena tracknya akan dipenuhi lumpur. Segala informasi terkait perjalanan ke sempu juga saya tanyakan kepada mas helmi, dia menjawab untuk ke sempu dari terminal arjosari bisa naik angkot berkode AMG ke terminal Gadang kemudian lanjut dengan Bus ke pasar turen dan lanjut naik angkot berwarna biru muda menuju sendang biru. Yihhaa ternyata informasi perjalanan dari mas helmi cocok dengan rencana perjalanan saya yang sebelumnya telah aku riset dengan menelusuri dunia maya *lebay ah. Setelah lama mengobrol mas Helmi kemudian berpamitan dan tak lama dari itu kami pun juga berpamitan kepada pemilik warung untuk melanjutkan perjalanan kami mencari kitab suci *duh salah fokus lagi , maksutnya perjalanan menuju tujuan kami yakni pulau sempu wkwkwk.
Angkot AMG mengantarkan kami menuju terminal gadang dengan biaya Rp 5.000 per orang . Kemudian Bus jurusan Gadang - Dampit mengantarkan kami menuju pasar Turen dengan biaya Rp 7.000/orang. Sesampainya di pasar turen kami dituntun untuk menaiki angkot biru muda menuju sendang biru. Mitosnya disini angkot akan berangkat apabila terisi penuh kalau belum terisi penuh maka penumpangnya disuruh menyewa, angkot disini milik pribadi bukan berasal dari PO manapun sehingga ya seenaknya empunya angkot mau berangkat kapanpun aja. Dan benar saja, mitos itu benar, kamprett kami tiba di pasar turen pukul 10.00 WIB dan angkot baru berangkat pukul 14.00 syitt kan 4 jam kami menunggu. Itupun kami akhirnya menyewa dengan biaya Rp 150.000 karena angkot tidak terisi penuh hanya terisi 6 orang yang mustinya 19 orang, gila gak ? dan kami harus mengejar waktu karena penyebrangan dari sendang biru menuju sempu tutup pukul 5 sore padahal perjalanan dari Turen ke sendang Biru sekitar 1,5 - 2 jam an.
Eh kami gak mungkin berdua bisa menyewa angkot dengan biaya semahal itu. Allah memang memberi apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Ya ada 2 orang lagi mau ke sempu dengan angkot itu, namanya mas sidiq dan pacarnya *aku lupa namanya hhe , mas sidiq berasal dari jakarta dan pacarnya dari surabaya. Setelah berunding kami pun berempat sharing cost untuk menyewa angkot tersebut supaya segera berangkat ke sendang biru. Mas Sidiq sebelumnya sudah pernah ke sempu tahun 2010 dia cerita banyak tentang pulau tersebut kepada kami. Mas sidiq ini traveller sejati loo banyak gunung tinggi yang pernah ia daki jadi berasa aman ajalah kalo jalan sama yang berpengalaman gini hehe. Awakwardd banget lah jalan menuju Sendang Biru, jalanya naik turun berliku gitu dengan hamparan pemandangan yang indah woii.
Sempat rundingan sih sama mas sidiq kalau sampai sendang birunya kesorean kami berencana menyebrang ke pulau sempunya pada pagi hari dan bermalam dengan tenda di sendang biru. Dalam perjalanan mas kuko sopir angkotnya menyarankan untuk langsung saja menyebrang ke pulau sempu walau sudah sore karena alasan lebih enak ngecamp disempu dari pada harus tik tok pada pagi harinya, capek .
Setengah empat sore kami berempat sampai di sendang biru, kemudian mas kuko mencarikan pemandu dan kapal untuk kami. Diingat ya kalo ke sempu wajib dengan PEMANDU kecuali kamu sudah berpengalaman banget udah pernah ke sempu 9x misalnya haha. Karena di sempu gak ada penunjuk arah menunju segara anakan. Gak cuman itu karena disempu masih ada hewan buas takutnya kesasar dan masuk kandangnya kan repot hehe.
Setelah melengkapi perbekalan air minum dan mengurus perijinan dengan membayar 20 ribu untuk kelompok kami kepada petugas perhutani, o ya di pulau sempu gak ada sumber air tawar lo jadi setiap orang minim bawa 2 air mineral ukuran 1,5 liter. Mas kuko berpamitan pada kami dan berjanji menjemput kami saat kami hubungi lewat telepon besok.
Kenalkan pemandu kami Pak Budi namanya beliau ramah dan penuh semangat hehe. Biaya pemandu/guide sebesar Rp 150.000 untuk berangkat saja. Kalau pulangnya dipandu biayanya tambah lagi kata beliau. Untuk biaya kapal sebesar Rp. 120.000 PP. Oke deal !!. Kami pun menyebrang ke pulau sempu dari sendang biru sekitar 10 - 15 menit, memang tidak jauh sih tapi ya harus sewa kapal untuk menyebrang masak mau berenang ke sempunya hehe. Jangan lupa meminta nomer hp bapak pemilik kapal untuk menjemput dihari berikutnya, tenang di pinggir pulau sempu masih ada sinyal dan disarankan lagi nih untuk tracking di pulau sempu menggunakan sepatu khusus beralas seperti sepatu bola yang digunakan saat musim hujan karena jalananya berlumpur dapat disewa di kapal yang kalian tumpangi seharga Rp 10.000/pasang. Jangan pakai sendal apa sepatu sneakers karena bisa putus atau sobek. Pulau sempuuuuu , indahnyaaaaa !! teriaku.
Disitulah saya menjadi agak sedikit bersalah mau datang kesana, yah tapi sudah terlanjur direncanain sihh hehe. Dan pesan dari mas helmi hati-hati kalau ke sempu saat musim hujan karena tracknya akan dipenuhi lumpur. Segala informasi terkait perjalanan ke sempu juga saya tanyakan kepada mas helmi, dia menjawab untuk ke sempu dari terminal arjosari bisa naik angkot berkode AMG ke terminal Gadang kemudian lanjut dengan Bus ke pasar turen dan lanjut naik angkot berwarna biru muda menuju sendang biru. Yihhaa ternyata informasi perjalanan dari mas helmi cocok dengan rencana perjalanan saya yang sebelumnya telah aku riset dengan menelusuri dunia maya *lebay ah. Setelah lama mengobrol mas Helmi kemudian berpamitan dan tak lama dari itu kami pun juga berpamitan kepada pemilik warung untuk melanjutkan perjalanan kami mencari kitab suci *duh salah fokus lagi , maksutnya perjalanan menuju tujuan kami yakni pulau sempu wkwkwk.
Angkot AMG mengantarkan kami menuju terminal gadang dengan biaya Rp 5.000 per orang . Kemudian Bus jurusan Gadang - Dampit mengantarkan kami menuju pasar Turen dengan biaya Rp 7.000/orang. Sesampainya di pasar turen kami dituntun untuk menaiki angkot biru muda menuju sendang biru. Mitosnya disini angkot akan berangkat apabila terisi penuh kalau belum terisi penuh maka penumpangnya disuruh menyewa, angkot disini milik pribadi bukan berasal dari PO manapun sehingga ya seenaknya empunya angkot mau berangkat kapanpun aja. Dan benar saja, mitos itu benar, kamprett kami tiba di pasar turen pukul 10.00 WIB dan angkot baru berangkat pukul 14.00 syitt kan 4 jam kami menunggu. Itupun kami akhirnya menyewa dengan biaya Rp 150.000 karena angkot tidak terisi penuh hanya terisi 6 orang yang mustinya 19 orang, gila gak ? dan kami harus mengejar waktu karena penyebrangan dari sendang biru menuju sempu tutup pukul 5 sore padahal perjalanan dari Turen ke sendang Biru sekitar 1,5 - 2 jam an.
Eh kami gak mungkin berdua bisa menyewa angkot dengan biaya semahal itu. Allah memang memberi apa yang kita butuhkan bukan yang kita inginkan. Ya ada 2 orang lagi mau ke sempu dengan angkot itu, namanya mas sidiq dan pacarnya *aku lupa namanya hhe , mas sidiq berasal dari jakarta dan pacarnya dari surabaya. Setelah berunding kami pun berempat sharing cost untuk menyewa angkot tersebut supaya segera berangkat ke sendang biru. Mas Sidiq sebelumnya sudah pernah ke sempu tahun 2010 dia cerita banyak tentang pulau tersebut kepada kami. Mas sidiq ini traveller sejati loo banyak gunung tinggi yang pernah ia daki jadi berasa aman ajalah kalo jalan sama yang berpengalaman gini hehe. Awakwardd banget lah jalan menuju Sendang Biru, jalanya naik turun berliku gitu dengan hamparan pemandangan yang indah woii.
Sempat rundingan sih sama mas sidiq kalau sampai sendang birunya kesorean kami berencana menyebrang ke pulau sempunya pada pagi hari dan bermalam dengan tenda di sendang biru. Dalam perjalanan mas kuko sopir angkotnya menyarankan untuk langsung saja menyebrang ke pulau sempu walau sudah sore karena alasan lebih enak ngecamp disempu dari pada harus tik tok pada pagi harinya, capek .
Setengah empat sore kami berempat sampai di sendang biru, kemudian mas kuko mencarikan pemandu dan kapal untuk kami. Diingat ya kalo ke sempu wajib dengan PEMANDU kecuali kamu sudah berpengalaman banget udah pernah ke sempu 9x misalnya haha. Karena di sempu gak ada penunjuk arah menunju segara anakan. Gak cuman itu karena disempu masih ada hewan buas takutnya kesasar dan masuk kandangnya kan repot hehe.
Setelah melengkapi perbekalan air minum dan mengurus perijinan dengan membayar 20 ribu untuk kelompok kami kepada petugas perhutani, o ya di pulau sempu gak ada sumber air tawar lo jadi setiap orang minim bawa 2 air mineral ukuran 1,5 liter. Mas kuko berpamitan pada kami dan berjanji menjemput kami saat kami hubungi lewat telepon besok.
![]() |
Danang ( kiri ) , Aku ( Tengah ) , Mas Sidiq ( kanan ) |
Turun dari kapal dan touchdown di pintu masuk pulau sempu pukul 4 sore, kami pun langsung bersiap untuk tracking masuk hutan menuju segara anakan yang normalnya 2 - 3 jam sampai. Saat itu aku menggendong carrier 80L, tas kecil di bahu, dan 1 SB di tangan. Awal perjalanan belum begitu memantang hanya tanjakan tanjakan kecil tapi memasuki 1/3 perjalanan sudah disuguhi jalanan yang semuanya lumpur . Benar - benar kewalahan saya saat itu dengan berat bawaan yang kubawa harus berjalan di medan penuh lumpur seperti ini. Saya sempat beberapa kali tertinggal dan menghambat Pak Budi, mas sidiq, pacarnya mas sidiq dan teman saya Danang. Walaupun aku sudah sering naik gunung, jujur saya baru pertama kali membawa carrier 80 L di punggungku dan ahh seperti mau pingsan rasanya. Setelah beberapa kali terjatuh dilumpur akhirnya Pak Budi kasian dan membawakan carrier ku. Namun sama saja aku tetap kesusahan karena sepatu sudah penuh lumpur dan membuat mudah terpeleset. Saran kalau menggunakan sepatu sewaan ini baiknya pakai kaos kaki dan dikencangkan dengan tali tambahan agar tidak melar saat dibawa untuk berjalan apabila kaki masuk dalam lumpur.
Hari sudah mulai petang dan jalanan hampir tidak kelihatan, dengan penerangan seadanya kami tetap melanjutkan perjalanan menuju segara anakan dengan susah payah, pacar mas sidiq kakinya sempat terkilir, mas sidiq pun sempat terjatuh dan kepalanya terbentur kayu sehingga berdarah. Perjuangan - perjuangan menju segara anakan ini yang bakal menjadi kesan ajib selama hidup ku. Pukul 19.00 kurang sedikit sampailah kami di segara anakan, 3 jam an lah waktu kami tracking di pulau sempu ini menuju segara anakan. "Huftt akhirnya" , gumam saya dalam hati. Karena hari sudah mulai malam pak budi berpamitan langsung pulang menuju sendang biru. Namun kami meminta agar pak budi menjemput kami esoknya, mengingat jalan yang susah dan bawaan yang berat takut terjadi apa - apa juga saat mau pulang nanti. Biar ada ongkos tambah tidak masalah itung itung menolong sumber penghidupan warga sekitar.
Byurrr , langsung saja saya menceburkan diri ke segara anakan untuk membersihkan lumpur yang ada di badan malam itu juga . Karena itu weekend banyak yang ke pulau sempu sehingga yang mendirikan tenda di segara anakan lumyan banyak jadi gak sepi deh hehe. Setelah membersihkan badan dan mengganti pakaian, saya, Danang, dan Mas Sidiq mendirikan 2 tenda yang 1 tenda ditempati mas sidiq dan pacarnya serta 1 tenda lagi ditempati saya dengan danang. Dan pacar mas sidiq bertugas memasak makanan untuk kami makan tentunya. Setelah tenda berdiri kami pun duduk bersama menyantap makanan dan saling mengobrol mengakrabkan diri . Mas Sidiq bercerita banyak tentang petualanganya selama ini menaiki gunung, travelling, dan bertemu banyak orang. Danang dan saya pun juga bercerita tentang backpacking kita ke sempu ini yang hanya berdua. Lama kita mengobrol pukul 22.00 WIB kami memutuskan untuk beristirahat tidur karena mungkin juga kelelahan di perjalanan tadi. Di luar tenda sayup sayup terdengar suara - suara teriakan dan nyanyian pengunjung lain sampai akhirnya menjadi hening saat malam semakin larut.
Laperr .. saya laperr, pukul empat pagi tanggal 15 januari 2015, aku terbangun dan berinisiatif menolong perutku ini, masak mie dan minum kopi sekan wajib jika bermain di alam terbuka ini haha. Sembari menunggu matahari terbit saya dan danang asik mengobrol tentang perjalanan kita saat itu mas sidiq dan pacarnya belum bangun. Sang fajar telah menyingsing perlahan dan "Yaa Tuhann surga alam apa yan telah kau ciptakan, gilakkk indah banget segara anakan pulau sempuu !!!" pekik saya saat melihat segara anakan di pagi hari ini. Tebing tebing dengan vegetasi indah, karang yang seksi , lubang masuknya air laut dari samudra hindia yang menawan ah syitt banget lah. Sesi foto - foto dan bercengkrama pun tibaa ! . Terlihat dikejauhan mas sidiq dan pacarnya sudah bangun dan langsung asik memasak. Kesegara anakan kalau gak berenang gak afdol , renanglah kita di air jernih yang menyegarkan itu.
Matahari semakin meninggi dan meninggi , rasanya belum puas sih yang hanya foto , berenang , dan menaiki tebing disekitar pulau sempu, rasanya pingin mindahin pulau ini diselatan jogja aja hehe. Rombongan lain satu persatu meninggalkan segara anakan untuk pulang. Karena kami janjian dengan pak Budi untuk dijemput sekitar pukul 11 siang kami pun juga bergegas membereskan tenda dan perlengkapan kami. Tak lupa sampah kami kumpulkan untuk dibakar dan ada yang dibawa pulang. Teringat perkataan mas helmi bahwa sempu itu cagar alam jadi harus dijaga lingkunganya hehe. Njirr saat beres beres banyak gerombolan monyet yang bergelantungan dan mencari makan didekat kami, mana gede - gede tu monyet. Mie yang sedianya mau saya masak malah diangkut juga sama salah satu monyet. Yah jadi numpang lagi deh makanya sama Mas Sidiq hehe. Saat kami asik makan akhirnya pak budi datang dan dibarengi rombongan pengunjung lain waktu itu ," mereka tik tok sore langsung pulang" begitu kata pak budi.
Hari sudah mulai petang dan jalanan hampir tidak kelihatan, dengan penerangan seadanya kami tetap melanjutkan perjalanan menuju segara anakan dengan susah payah, pacar mas sidiq kakinya sempat terkilir, mas sidiq pun sempat terjatuh dan kepalanya terbentur kayu sehingga berdarah. Perjuangan - perjuangan menju segara anakan ini yang bakal menjadi kesan ajib selama hidup ku. Pukul 19.00 kurang sedikit sampailah kami di segara anakan, 3 jam an lah waktu kami tracking di pulau sempu ini menuju segara anakan. "Huftt akhirnya" , gumam saya dalam hati. Karena hari sudah mulai malam pak budi berpamitan langsung pulang menuju sendang biru. Namun kami meminta agar pak budi menjemput kami esoknya, mengingat jalan yang susah dan bawaan yang berat takut terjadi apa - apa juga saat mau pulang nanti. Biar ada ongkos tambah tidak masalah itung itung menolong sumber penghidupan warga sekitar.
Byurrr , langsung saja saya menceburkan diri ke segara anakan untuk membersihkan lumpur yang ada di badan malam itu juga . Karena itu weekend banyak yang ke pulau sempu sehingga yang mendirikan tenda di segara anakan lumyan banyak jadi gak sepi deh hehe. Setelah membersihkan badan dan mengganti pakaian, saya, Danang, dan Mas Sidiq mendirikan 2 tenda yang 1 tenda ditempati mas sidiq dan pacarnya serta 1 tenda lagi ditempati saya dengan danang. Dan pacar mas sidiq bertugas memasak makanan untuk kami makan tentunya. Setelah tenda berdiri kami pun duduk bersama menyantap makanan dan saling mengobrol mengakrabkan diri . Mas Sidiq bercerita banyak tentang petualanganya selama ini menaiki gunung, travelling, dan bertemu banyak orang. Danang dan saya pun juga bercerita tentang backpacking kita ke sempu ini yang hanya berdua. Lama kita mengobrol pukul 22.00 WIB kami memutuskan untuk beristirahat tidur karena mungkin juga kelelahan di perjalanan tadi. Di luar tenda sayup sayup terdengar suara - suara teriakan dan nyanyian pengunjung lain sampai akhirnya menjadi hening saat malam semakin larut.
Laperr .. saya laperr, pukul empat pagi tanggal 15 januari 2015, aku terbangun dan berinisiatif menolong perutku ini, masak mie dan minum kopi sekan wajib jika bermain di alam terbuka ini haha. Sembari menunggu matahari terbit saya dan danang asik mengobrol tentang perjalanan kita saat itu mas sidiq dan pacarnya belum bangun. Sang fajar telah menyingsing perlahan dan "Yaa Tuhann surga alam apa yan telah kau ciptakan, gilakkk indah banget segara anakan pulau sempuu !!!" pekik saya saat melihat segara anakan di pagi hari ini. Tebing tebing dengan vegetasi indah, karang yang seksi , lubang masuknya air laut dari samudra hindia yang menawan ah syitt banget lah. Sesi foto - foto dan bercengkrama pun tibaa ! . Terlihat dikejauhan mas sidiq dan pacarnya sudah bangun dan langsung asik memasak. Kesegara anakan kalau gak berenang gak afdol , renanglah kita di air jernih yang menyegarkan itu.
Air dan vegetasi tebingnya |
Segara Anakan Pulau Sempu |
Tracking saat Pulang |
Mas sidiq gak langsung pulang ke jakarta dia ada kerjaan di Malang dan baru pulang ke Jakarta hari Selasa jadi mau cari penginapan dulu, gitu sih obrolan saat kami berada di angkot dalam perjalanan menuju Turen. Sesampainya di Pasar Turen pukul 19.30 WIB. Biaya angkot pulang ya sebesar Rp 150.000 dibagi berempat lagi. Mas Kuko kemudian mencarikan kami angkutan elf untuk menuju gadang , berjubel sih tapi keburu malem juga. Syitt angkot elf ini mahal ternyata dari turen ke gadang kena Rp 12.500/orang. Di terminal gadang kami langsung menaiki angkot berkode AMG menuju terminal Arjosari. Perpisahan pun terjadi mas Sidiq dan pacarnya turun di stasiun lama kota malang, mereka mau mengambil barang yang dititpkan di stasiun itu. Karena kondisi angkot yang berjubel kami tidak sempat berpamitan dengan layak namun tenang Danang sudah mengantongi pin BB mas sidiq jadi bisa kapan aja sharing sama dia. Daaa mas sidiq dan mbak pacarnya,kalian penyelamat kami huhuhu.
Pukul 21.00 WIB angkot AMG yang penuh sesak itu membawa aku dan danang ke terminal arjosari dengan biaya Rp 5.000/orang. Kembalilah kami ke warung dekat pintu masuk terminal untuk makan nasi goreng dan kopi saat itu sembari menunggu dari pihak KUBU adventure mengambil barang sewaan kami. Asik mengobrol dengan pemilik warung dan anaknya tentang Kota Malang tak terasa sudah pukul 22.00 WIB, kami sempat berpikir untuk tidur di terminal dan lanjut berpetualang di Kota Batu Malang, namun karena masalah fisik kami yang benar benar sudah capek maka kami putuskan untuk langsung pulang ke Jogja saja. Setelah berpamitan dengan pemilik warung kami menaiki Bus Patas Zara dari terminal arjosari menuju terminal bungurasih surabaya dengan tarif Rp 25.000/orang lebih mahal dari bus restu kemarin sih tapi kan ini Patas yang notabenya kursinya nyaman. Pukul 12.05 WIB kami berdua sampai di terminal Bungurasih Surabaya . Kami pun langsung mencari bus jurusan surabaya - yogyakarta. Dan damn kenapa harus Bus Sugeng Rahayu yang dulu namanya Sumber Kencana yang terkenal sering kecelakaan, agak sedikit parno sih tapi dengan keyakinan yang kuat dan bacaan bismillah kami pun naik bus tersebut. Biaya bus ekonomi ini Rp 57.000 untuk sampai Yogyakarta. Di dalam bus kami tertidur sampai pagi dan senin 16 januari 2015 pukul 06.30 kami sampai dengan selamat di terminal Giwangan Yogyakarta. Bus sugeng rahayu ini tidak ugal ugalan kok, aman ternyata yang aku rasakan hehe. Karena kami menitipkan motor di stasiun lempuyangan mau tidak mau kami harus kesana mengambil motor. Bus trans jogja jurusan 4A membawa kami sampai di halte hayam wuruk dekat stasiun lempuyangan dengan ongkos 3.600 rupiah. Sedikit berjalan da akhirnya kami sampai di penitipan motor , biaya kami titip motor sebesar Rp 11.000. Ngeenngg dan kami pun pulang ke rumah tapi mampir warung sate kambing dulu lah buat mengembalikan tenaga. hehe
Begitulah petualangan singkatku backpacker ke pulau sempu, menyenangkan bertemu banyak orang dan menyenangkan pula punya cerita untuk anak cucu nanti. salam wahai para backpacker !
berikut pengeluaran saya selama perjalanan :
berikut pengeluaran saya selama perjalanan :
1
|
Tiket KA Gaya Baru Malam
Jogja - Sby
|
Rp 105.000
|
2
|
Angkot Gubeng - Pengkolan
|
Rp 5.000 |
3
|
Angkot pengkolan -
Terminal Bungurasih
|
Rp 5.000
|
4
|
Bus Restu SBY -
MALANG
|
Rp 15.000
|
5
|
Sewa alat camping + biaya
antar Rp 160.000/ber 2
|
Rp 80.000
|
6
|
Makan Rawon + teh
anget
|
Rp 10.000
|
7
|
Angkot AMG Arjosari -
Gadang PP
|
Rp 10.000
|
8
|
Bus / elf Gadang - Turen
PP
|
Rp 19.500
|
9
|
Angkot Ps Turen - Sendang
Biru Rp 300.000/ber 4
|
Rp 75.000
|
10
|
Sewa Kapal PP Rp
120.000/ber 4
|
Rp 30.000
|
11
|
Guide PP Rp
250.000/ ber 4 + ijin 20.000/ 4
|
Rp 67.500
|
12
|
Porter
Rp 50.000/ ber 2
|
Rp 25.000
|
13
|
Makan nasi goreng +
Nutrisari 2x + rokok
|
Rp 30.000
|
14
|
Bus Patas Zara MALANG -
SBY
|
Rp 25.000
|
15
|
Bus sugeng rahayu
SBY-JOGJA
|
Rp 57.000
|
16
|
Bus trans
Giwangan-Lempuyangan
|
Rp 3.600
|
17
|
Biaya Titip Motor Rp
11.000/ber 2
|
Rp 5.500
|
18
|
Sate Kambing
|
Rp 20.000
|
Ditambah
Mandi + kencing + jajan cemilan selama perjalanan : Rp 15.000
Sewa raincover + headlamp dijogja kena charge lagi : Rp 33.000
Total semua Rp 635.600 rupiah belum ditambah persiapan beli perbekalan sebelum berangkat lohh , eh tapi ini tiket kereta bukan harga normal karena ada kenaikan soalnya , normalnya sih jogja - gubeng surabaya Rp. 50.000 aja . kena mahal sih tapi gak semahal kalo ambil paketan wisata hehe. coba kalo perlengkapan camping gak sewa dan berangkatnya rombongan minim 6 orang, dapet dah ke sempu cuman modal 300 ribu haha. Salam :D
Mmbantu bgt nih ada backpacker dr jgja, thanks infonya.
BalasHapus